Standar pencahayaan ruangan sni – cahaya adalah elemen penting di setiap tempat kerja. Standar pencahayaan menjadi kunci utama untuk memastikan kelancaran kegiatan operasional. Namun, sebelum kita menjelajahi lebih dalam mengenai hal ini, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu cahaya dan pencahayaan. Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi berbagai jenis cahaya dan hal-hal terkait yang perlu kita ketahui tentang pencahayaan.
Pengertian Standar Pencahayaan Ruangan Sni
Menurut Newton (1642-1727), cahaya terdiri dari partikel-partikel kecil yang sangat ringan dan dipancarkan oleh sumbernya dengan kecepatan yang sangat tinggi ke segala arah.
Cahaya juga dapat didefinisikan sebagai energi radiasi yang dapat dievaluasi secara visual, menurut Illuminating Engineering Society pada tahun 1972. Selain itu, cahaya juga merupakan bagian dari spektrum radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat oleh manusia.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, pencahayaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang memberikan terang atau menerangi dengan standar pencahayaan ruangan sni. Pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 48 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, pencahayaan diartikan sebagai jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Jenis Pencahayaan
- Pencahayaan alami
Yang berasal dari sinar matahari, dianggap kurang efektif dibandingkan dengan penggunaan sumber pencahayaan buatan. Salah satu alasannya adalah intensitas cahaya matahari yang tidak konsisten.
Untuk mencapai pencahayaan alami yang memadai, diperlukan jendela yang besar, dinding kaca, serta dinding dengan lubang-lubang yang dapat mempengaruhi biaya secara signifikan.
Sinar matahari memiliki manfaat utama dalam mengurangi konsumsi energi listrik. Untuk mencapai intensitas cahaya yang diinginkan, pencahayaan alami dapat dikombinasikan dengan pencahayaan buatan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan pencahayaan alami dapat memberikan manfaat antara lain:
- Variasi intensitas cahaya matahari.
- Distribusi cahaya yang merata.
- Efek lokasi, pemantulan cahaya, dan jarak antar bangunan.
- Letak geografis dan tujuan penggunaan gedung.
- Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan merujuk pada cahaya yang dihasilkan dari sumber-sumber buatan, bukan dari cahaya alami. Standar pencahayaan ruangan sni buatan digunakan ketika pencahayaan alami tidak mencukupi atau ketika posisi ruangan sulit dijangkau oleh cahaya alami. Astuti (2000) mengemukakan bahwa pencahayaan buatan dalam lingkungan kerja memiliki fungsi utama sebagai berikut, baik digunakan sendiri maupun dikombinasikan dengan pencahayaan alami membuat penghuni dapat melihat dengan jelas dan menyelesaikan tugas serta kegiatan visual dengan mudah dan akurat.
- Menciptakan lingkungan yang memfasilitasi penghuni untuk melihat dengan jelas, menyelesaikan tugas, dan melakukan kegiatan visual dengan mudah dan akurat.
- Memungkinkan penghuni bergerak dan berjalan dengan mudah dan aman.
- Tidak menyebabkan peningkatan suhu udara yang berlebihan di tempat kerja.
- Menyediakan pencahayaan yang merata, stabil, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.
- Meningkatkan kenyamanan visual lingkungan dan meningkatkan kinerja.
Selain faktor-faktor di atas, dalam perencanaan penggunaan pencahayaan buatan dalam lingkungan kerja, perhatian juga perlu diberikan pada hal-hal berikut:
- Sejauh mana pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk melengkapi pencahayaan alami maupun untuk menjadi sumber utama pencahayaan.
- Distribusi dan variasi pencahayaan yang dibutuhkan di seluruh ruangan, apakah tersebar merata atau difokuskan ke satu arah.
- Arah cahaya, apakah ada niat untuk menonjolkan bentuk dan karakteristik ruangan yang disinari atau tidak.
- Pemilihan warna cat avitex terbaru yang akan digunakan dalam ruangan dan efek warna dari pencahayaan.
- Tingkat kecerahan objek atau lingkungan yang ingin disinari, apakah tinggi atau rendah.
Agar tercipta standar pencahayaan ruangan sni pencahayaan yang dibutuhkan, pencahayaan buatan perlu dikelola dengan baik dan dipadukan dengan faktor-faktor penunjang pencahayaan seperti atap, kaca, jendela, dan dinding.
Dampak Cahaya Lebih Dan Kurang
Cahaya yang diterima oleh mata kita haruslah tepat agar tidak menimbulkan gangguan. Jika terlalu terang atau terlalu redup, cahaya tersebut dapat mengganggu kesehatan mata kita. Berikut ini adalah beberapa gangguan yang mungkin timbul akibat penerimaan cahaya yang tidak tepat:
- Dampak dari cahaya berlebihan
adalah timbulnya kesilauan. Kesilauan dapat dijelaskan sebagai adanya cahaya yang tidak diinginkan. Secara formal, kesilauan didefinisikan sebagai tingkat kecerahan yang melebihi ambang batas dalam lapangan penglihatan, yang menyebabkan ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, kelelahan mata, atau gangguan lainnya.
- Dampak pencahayaan kurang
Standar pencahayaan ruangan sni sangat berdampak bagi kita suka merasa lelah visual terjadi karena ketegangan yang intensif pada satu fungsi mata saja. Ketegangan otot siliar terus menerus terjadi saat melihat benda kecil dalam waktu yang lama, dan ketegangan retina dapat terjadi karena kontras cerah yang terus menerus diterima secara lokal. Baca juga artikel lainnya tentang Cat rumah minimalis tampak depan warna cerah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengecat Tembok yang Lembab? Begini Tekniknya!